Sunday, September 6, 2009

ternyata dia teman kamu itu. dalam surat untuk 18 tahun lagi.


-->
pukul 07.00 pagi.
entah hal apa yang dapat membangunkan saya sepagi ini. tidak dapat tidur selepas sahur. padahal saya baru bangun pukul 02.00 pagi tadi. agak bingung aktivitas apa yang harus dilakukan. dan kemudian saya pun memutuskan untuk sekedar blogwalking. menuju sebuah alamat yang dulu sering saya kunjungi, tapi tidak untuk setahun terakhir ini. sebuah blog, tempat mengungkapkan isi hati dan pikiran. namanya curhatkita.blogspot.com. kadang inspiratif, kadang hanya tersungging suatu senyum, kadang juga tanpa ekspresi. melihat-lihat arsip di bulanbulan kemarin. sampai akhirnya menemukan sebuah postingan pemenang lomba menulis di blog tersebut.

dan kemudian saya pun membacanya..

sebuah surat, dari seorang teman untuk temannya. sekalipun dia bukan sahabat sepertinya. mengungkapkan betapa si penulis sangat menghormati, menghargai, dan mengagumi sang kawan. dia menyukai sikapnya, menyukai santunnya, menyukai kepemimpinannya juga idealismenya. sebuah surat yang mengungkapkan emosi, kekaguman, juga janji yang diharapkan untuk terpenuhi. ketika mereka berjanji akan bertemu 18 tahun lagi. tapi rupanya Tuhan punya rencana. surat yang akhirnya harus dibacakan bukan untuk 18 tahun mendatang, tapi 18 tahun dari sekarang. karena sang kawan telah pergi meninggalkan semua rekan. yang pastinya dengan berjuta kenangan tak terkisahkan.

dari cerita di surat itu sepertinya saya tidak asing. saya merasa mengenal si kawan, tapi tidak. sejenak bingung memikirkan siapa sebenarnya sang kawan yang si penulis sebut sebagai B. otak saya menghubungkan berbagai kalimat dalam surat dengan segala memori yang tersimpan.
aha!
is that your friend, honey??

kalimat “dua minggu yang kau habiskan untuk melawan selang-selang dan gaung mesin-mesin aneh di sekitarmu itu” seketika mengingatkan saya pada satu cerita. yang ketika itu diceritakan si pacar mengenai temannya yang lebih dulu meninggalkan kita. umurnya belum sampai 19, tapi semangat dia sepertinya mampu untuk membangkitkan emosi satu angkatan sekolah, atau satu almamater mungkin. saya yakin dia orang yang baik, orang yang sangat disayangi. walau sekalipun saya tidak pernah mengenal dia. tapi entalah, saya hanya percaya saja. bahwa orang baik memang orang yang lebih dulu diinginkan di sisi-Nya. mungkin kalian yang membaca, terlebih yang memang mengenal sosok si B itu setuju akan kalimat terakhir saya.

kematian memang misteri. tapi bagaimana orang lain menghadapi kematian kita adalah hal yang paling menjadi misteri bagi saya. bahkan ketakutan.
saya hanya ingin diingat sebagai orang yang baik.
tapi jujur saya belum siap untuk mati. entah karena saya bukan orang baik, atau masih ingin berbagi kebaikan dengan yang lain..

whoever you are, may God bless you there.
(*pagi yang aneh)

2 comments:

my simple dream.. said...

Waaah, kebetulan banget...

Anonymous said...

memang terlalu baik put..