dia merasa terasing. sekelilingnya terus membicarakan hal-hal yang seperti jeruji baginya. terperangkap, sendiri. sementara di luar mereka tertawa lepas, menganga mulutnya besar-besar. dengan suara entah berapa desibel, yang jelas cukup membuat kupingya pekak.
dia tidak mungkin lari, karena jeruji itu terkunci mati.
No comments:
Post a Comment