Saturday, March 21, 2009

khayalan tingkat tinggi.

khayalan itu setinggi-tingginya, seindah-indahnya..
siapa yang tidak senang dengan berkhayal.
guess everybody do that.
ya, saya amat sangat senang berkhayal.
dari hal yang kecil, sampai hal yang benarbenar tidak mungkin.
dari hal yang biasa, sampai yang sangat luar biasa.
mungkin bejo contohnya,
itu termasuk berkhayal kan??
saya jadi ingat, dulu ada 2 teman sma saya yang senang sekali bejo di kelas.
kata mereka, itu satusatunya cara mengisi kekosongan untuk tidak ribut di kelas.

berkhayal itu indah,
kita tidak perlu modal sedikitpun untuk mencapai apa yang kita mau.
kita bisa berkhayal jadi siapapun, berada di manapun, melakukan apapun.
bahkan saya pernah berkhayal bagaimana jika menjadi anaknya andi malarangeng, hahaa..rasanya indah betul punya ayah tampan seperti dia.

berkhayal bisa merefleksikan apa yang tidak mungkin terjadi untuk terjadi di pikiran kita.
kemarin si pacar saya sempat berkhayal,
katanya bagaimana jika hidung kita selalu berkempangkempis seirama dengan detak jantung.
pernah terpikir??
hidung kita berdenyut setiap hari setiap detik.
kalo saya sih ogah, geli ngebayanginnya.

saya sering berkhayal, merekonsiliasikan suatu keadaan.
lengkap, pemainnya siapa saja, lokasinya di mana,
semua saya bayangkan tahap demi tahap seperti sebuah scene di mana saya yang jadi pemain utamanya.
cerita saya buat sedramatisir mungkin.
apakah saya gila??
tidak.
saya hanya ingin mengembangkan imajinasi saya..walau kadang sangat tidak logis untuk terjadi.
berkhayal adalah awal dari sebuah impian, dan impian adalah tonggak dari cita-cita.
berkhayal juga tak lepas dari masalah cinta.
orang yang merasa melewatkan sebuah kesempatan, menyesal karena sebuah kesalahan, dan ingin memperbaiki keadaan tapi tidak mampu, pasti akan berlari pada khayalan.
sendiri berimajinasi sampai mati.
merenungkan ”seandainya aku dulu tidak seperti itu, pasti sekarang aku akan..”
ya,
sekarang kamu akan terus diam.
jika hanya terus berkhayal, lalu kapan akan berjalan.
semua sudah tertipu oleh bias semu,
khayalan tanpa akhir, membelai diri oleh mimpi.

banyak yang bilang,
jangan terlalu berkhayal tinggi.
jika sadar akan terjatuh lalu mati.
tapi ada yang pernah mengatakan ini kepada saya,
“berkhayal lah setinggi-tingginya, karena hanya dari sana kamu bisa melihat pemandangan indah..ya, hanya dengan berkhayal..”
-yogyakarta, 100209-