Thursday, July 31, 2014

Dia Dalam Imaji.

Aku ingat ketika cintaku jatuh perlahan di kaki nya.Ketika yang kugambar di sela jam kuliah adalah wajahnya, bukan lagi pohon ataupun secangkir kopi.Aku bingung. Di mata ku tiba-tiba memiliki magnet yang saling tarik-menarik dengan magnet di badannya. Aku melihat jelas, kupu-kupu berterbangan di sekitarnya. Jika dia sesekali menengok ke arah ku, tiba-tiba leher ku berat langsung tertunduk. Keramik-keramik kelas menjadi warna-warni. Kelap -kelip berganti warna pelangi. Bibirku melebar di tarik kuping kanan dan kiri. Oh ya satu lagi, ada yang aneh di dada ku. Seperti ada yang mengetuk-ngetuk. Seperti ada yang ingin masuk.

Dia juga aneh. Ada banyak kunang-kunang menempel di bajunya, bersinar-sinar dengan terang. Kupu-kupu berdatangan dan hinggap di kepala, kemudian berubah menjadi bunga. Bunga berbagai rupa dengan harum sampai hidungku.

Kupu-kupu tadi, tiba-tiba datang ke arahku. Sebagian mengelitik pinggang ku, dan ketika aku tertawa, sebagian lagi masuk ke mulutku. Mereka berkejaran di tenggorokanku, kemudian menari mengelilingi perutku.Badanku semakin tidak karuan. Ketukan di dadaku semakin keras, tarian di perutku semakin cepat.

Oh, dia mendekat!


With a cup of Frozen Cappuccino and Fettuccine Aglio Olio.

Poetry.

No comments: